acceptance

terkadang kita tidak menyadari, atau mungkin lebih tepatnya menyangkal, bahwa sebenarnya kita mengalami kejadian – kejadian tidak mengenakkan dalam hidup kita yang tidak diselesaikan hingga akhirnya menumpuk menjadi sampah dalam diri kita. yup, ini lah yang terjadi pada diri saya. saya pikir saya mampu untuk mengabaikan kejadian – kejadian itu, hingga akhirnya saya mengalami ‘stres’, dan pada awalnya saya menyangkal itu selama bertahun-tahun. i think i’m fine, but actually, i’m not fine.

kembali ke beberapa tahun yang lalu, di mana kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan ini terjadi dalam hidup saya, saya pendam, dan tidak saya selesaikan. bahkan tidak saya ceritakan ke orang lain. yes, i look like an extrovert, but actually i’m an introvert. ketika itu saya pikir saya cukup mampu untuk melupakan kejadian-kejadian tersebut dan membuangnya. tapi ternyata tidak. yang ada, kejadian-kejadian itu masih bersarang dalam pikiran saya, hingga saat ini. lambat laun, ada kejadian-kejadian tidak mengenakkan datang kepada saya lagi, yang lagi – lagi tidak saya selesaikan. hingga akhirnya BOOM! It just explodes.

oh ya, jangan ditanya lagi efek dari tumpukan sampah itu seperti apa. emosi saya seperti roller coaster, tidak beraturan. saya pun terkadang bingung sendiri dengan diri saya.

dan dari sini, saya merangkai hidup saya kembali.

sungguh sangat bersyukur saya mempunyai suami yang mengerti tentang hal yang saya alami, dan bagaimana ia bisa menerima apa yang saya alami, dan dengan segala kelembutan hatinya merangkul saya dan mengajak saya, menuntun saya untuk menerima semua yang telah terjadi dalam hidup saya. dari sini lah perjalanan baru saya dimulai. menerima. apapun yang telah terjadi dalam diri saya, baik itu hal baik maupun hal yang tidak mengenakkan untuk saya. mungkin beberapa kali, beberapa waktu sebelumnya, saya mencoba untuk menerima, namun tidak seutuhnya saya terima. ada perasaan denial yang masih bersarang.

bagaimana saya melakukannya? Meditasi.

menyelaraskan tubuh, hati, dan pikiran menjadi satu di satu waktu.

and at that time, i fully accept what have done. all of things.

dan untuk pertama kalinya dalam hidup, saya merasa terlahir kembali, dan tidak ada kecemasan dan kekhawatiran dalam diri saya.

all i can say is just, thank you. to all of the things that ever happened.

~ by yusrinasofia on September 20, 2019.

Leave a comment